INDONESIARAYA.CO.ID – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan bahwa atribut sosialisasi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan paling banyak terpasang di masyarakat kelas bawah.
Ia mengungkapkan di antara para bakal calon presiden (capres), Prabowo sudah menjangkau sampai ke pedalaman.
Demikian pula dengan Anies yang sudah relatif dikenal oleh masyarakat secara luas.
Bukan hanya di pulau Jawa dan perkotaan, tapi juga di luar pulau Jawa dan perdesaan.
Baca Juga:
Airlangga Hartarto Tanggapi Soal Pemanggilan dalam Sidang PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi
Hal ini berbanding terbalik pada Ganjar Pranowo, tokoh ini masih kurang dikenal di daerah-daerah luar Jawa, terutama di wilayah Indonesia Timur pada masyarakat lapisan bawah.
Ganjar dikenal pada kalangan menengah atas, namun kurang dikenal di kalangan lapisan bawah.
Untuk itu, pertarungan yang terjadi di masyarakat lapisan bawah terjadi secara sengit antara Prabowo dan Anies.
Sementara Ganjar masih kurang terlibat dalam pertarungan di lapisan masyarakat bawah karena belum begitu tahu.
Baca Juga:
Presiden Amerika Serikat Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Ungguli Pilpres 2024 via Surat Resmi
“Kami lihat pertarungan yang sengit itu di lapisan bawah, seperti pedesaan, orang kurang berpendidikan, tidak punya akses ke media sosial dan sebagainya.”
“Itu terutama terjadi antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan,” ujar Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam episode ‘Pertarungan Capres di Masyarakat Bawah’, Kamis.
Saiful menjelaskan bahwa masyarakat lapisan bawah adalah masyarakat yang relatif kurang berpendidikan, sosial ekonomi lebih rendah, pendapatan rendah.
Lalu blue colar atau kerah biru dari jenis pekerjaan, buruh tani, buruh bangunan, dan sebagainya. Banyak di antara mereka tinggal di perdesaan.
Baca Juga:
Ketua Umum Partai Sosial Demokrat Serukan Pemilu Damai, Minta Masyarakat Waspada Provokasi
Hasil Pemungutan Suara Pemilu 2024 Luar Negeri Jadi Viral di Media Sosial, Begini Tanggapan KPU
“Di Indonesia, mereka banyak tinggal di luar pulau Jawa,” katanya.
Lalu, ia menuturkan masyarakat pada lapisan bawah mengenal tokoh-tokoh tersebut melalui atribut luar ruang, seperti spanduk, baliho, billboard, poster, bendera, dan sebagainya.
Ia menilai hal tersebut lumrah terjadi di setiap pemilu di mana atribut luar ruang peserta pemilu ada di pelbagai tempat.