INDONESIARAYA.CO.ID – Writing is the Civilization. Di seluruh dunia, of course, anyaman peradaban dan tulisan ga bisa dipisahkan.
The growth of civilization has been inextricably interwoven with the rise of writing. Tulisan punya “civilizing effect” pada manusia.
“Good writing is the hardest form of thinking,” kata Penulis Pat Conroy.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Ke Bandara Menuju Qatar, Momen Prabowo Subianto Diantar Langsung Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi
Makan Bergizi Gratis Sentuh Distrik Homeyo Papua Tengah, Gunakan Bahan dari Kebun Warga

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menhan Prabowo Subianto sering kepergok menulis catatan saat bersama President Jokowi. Attentively. He is taking notes.
Informasi, keterangan, dan instruksi kecil Presiden Jokowi ditulisnya di notebook. Dia simpan dan diproses sebagai basis action plans.
Luar biasa Menhan Prabowo Subianto. He is a working man. Setia. Patuh. Detail. I am so proud for being his cadre.
Baca Juga:
Pelajar Indonesia di Inggris Sambut Kedatangan Prabowo di London, Jadi Pengalaman Tak Terlupakan
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Note-taking adalah skill mengingat informasi secara evergreen.
Habitus “mencatat” or taking-note adalah tanda Menhan Prabowo Subianto seorang yang humble.
Kapasitas thinking, remembering, learning, IQ dan reasoning-nya masi sangat baik. Ingatan kuat.
Waktu Nobar film “Adagium” di Plasa Senayan, Menhan Prabowo Subianto melihat saya. Dia nyapa, “Hey ke mana aja, lama ga keliatan”.
Baca Juga:
Anak Buah Basah Pimpinan Juga Harus Basah, Prabowo Hujan-hujanan Susuri Pasukan Upacara
Minta Para Menteri Kurangi Perjalanan Luar Negeri, Presiden Prabowo Subianto: Jangan Mengada-ada
Dia masi ingat saya. Padahal sudah 4 tahunan ga pernah tatap muka.
“Taking-note” menyatakan dia ga sepelekan “Memory, Forgetfulness, and Aging”. Dia ga mau bikin Presiden Jokowi kecewa karena lupa hal kecil.
Sekali pun human brain terdiri dari 1 milyar neurons yang setiap 1 neuron menciptakan 1000 koneksi dengan neurons lain sehingga ada 1 triliun koneksi antar neurons di dalam kepala 1 orang.
Astonishingly otak manusia punya kapasitas memory storage 2.5 petabytes (1 million gigabytes).
Sepadan dengan 3 juta jam TV shows tanpa henti selama 300 tahun baru bisa membuat otak manusia full-loaded.
Dengan “Mencatat”, Menhan Prabowo Subianto bisa meminimalisir fenomena umum yang disebut “forgetting curve.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Forgetting Curve” adalah fenomena alamiah & normal. Manusia akan lupa sesuatu secara drastis selama 30 hari pertama sampai hanya tersisa 20% dari memori awal.
Menhan Prabowo Subianto knows exactly. Dia punya cara jitu mengatasi “forgetting curve”.
Cara sederhana yang sering ga dianggep penting oleh big ego.
Have u ever seen someone like My Chairman Prabowo Subianto?
Oleh: Zeng Wei Jian, Kolumnis dan Pegiat Media Sosial.***