INDONESIARAYA.CO.ID – Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai wacana pembentukan koalisi besar yang muncul usai silaturahmi Ramadhan antara lima ketua umum partai dan Presiden Joko Widodo merupakan ikhtiar yang bagus dalam membangun kekuatan untuk menghadapi Pilpres 2024.
“Terkait dengan wacana koalisi besar, tentu ini adalah sebuah ikhtiar yang sangat bagus, meskipun di saat yang sama akan ada juga banyak tantangan dihadapi.”
“Bagus dalam arti, kalau gabungan dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), kemudian KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), konteksnya Gerinda bersama PKB, menjadi satu.”
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Airlangga Hartarto Tanggapi Soal Pemanggilan dalam Sidang PHPU Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Maka, itu bisa melibatkan kekuatan,” ujar Umam dalam Embargo Talk Episode 7 bertajuk “Strategi PDIP Menghadapi Koalisi Besar”, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Vibrasi, di Jakarta, Kamis 5 April 2023.
Baca artikel penting lainnya di media online Terkinipost.com – salah satu portal berita terbaik di Indonesia.
Sementara terkait dengan tantangan yang dihadapi, ia menyampaikan salah satunya adalah terkait penetapan calon wakil presiden yang diusung oleh koalisi yang kemungkinan terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Gerindra.
Baca Juga:
Presiden Amerika Serikat Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Ungguli Pilpres 2024 via Surat Resmi
Apresiasi Pencapaian Ekonomi Indonesia, Capres Prabowo Subianto: Pemerintahan Pak Jokowi Sukses
Umam menilai terdapat tiga “gerbong” dari koalisi tersebut yang berpotensi bertabrakan satu sama lain dalam memutuskan calon wakil presiden yang diusung koalisi besar.
“Setidaknya, ada tiga gerbong yang saya catat yang berpotensi bertabrakan satu sama lain,” kata dia.
Pertama, gerbong Partai Golkar yang menetapkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres.
“Yang kita tahu, Munas Golkar menetapkan Pak Airlangga menjadi capres/cawapres menjadi kontestan untuk Pemilu 2024 mendatang,” ujar dia.
Gerbong kedua adalah PKB dengan calon wakil presidennya, yakni Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
Menurut Umam, Muhaimin terlihat telah memiliki niat, upaya, ikhtiar untuk menjadi cawapres sejak tahun 2018.
“Nah, gerbong ketiga dalam konteks ini adalah PAN.”
“Memang betul PAN tidak akan mengusung Pak Zulkifli Hasan, tetapi kita tahu, sudah jamak dipahami, mungkin juga sudah menjadi rahasia publik bahwa ada salah satu nama, yaitu Erick Thohir,” kata dia.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Indonesiaraya.co.id, semoga bermanfaat.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.