SULAWESIRAYA.COM – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengungkap, untuk menjadi seorang taruna maupun taruni di Akademi Militer tidaklah mudah.
Pasalnya, mereka harus melalui serangkaian ujian dan tes hingga akhirnya dinyatakan bisa mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil).
Untuk itu, Prabowo menyebut para taruna dan taruni Akmil sebagai orang-orang yang terpilih.
Hal itu ditegaskan Prabowo dalam sambutannya usai makan siang bersama pada acara reuni emas Akabri tahun 1970-1973.
Baca Juga:
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Anak Buah Basah Pimpinan Juga Harus Basah, Prabowo Hujan-hujanan Susuri Pasukan Upacara
Minta Para Menteri Kurangi Perjalanan Luar Negeri, Presiden Prabowo Subianto: Jangan Mengada-ada
Bertajuk “Reuni Emas 50 Tahun Cadaka Dharma: Menguak Memori, Merajut Silaturahmi” yang digelar di Akmil, Magelang, Rabu (13/12/2023).
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Sebut Kehidupan Prajurit TNI adalah Pengabdian dan Pengorbanan Terus Menerus
“Saudara-saudara, para taruna-taruni ini adalah ksatria-ksatria yang dipilih dari seluruh rakyat Indonesia. Pemuda-pemudi terpilih.”
“Terpilih kecerdasannya, terpilih fisiknya, terpilih kepribadiannya, dan di Lembah Tidar ini, kalian akan digembleng,” ungkap Prabowo.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Umumkan Daftar Lengkap Kabinet Merah Putih, Menteri dan Pimpinan Lembaga
“Dan pada saatnya kalian akan dididik untuk memimpin. Memimpin prajurit-prajurit kita, memimpin prajurit-prajurit Indonesia di dalam pertempuran,” sambungnya.
Lihat juga konten video, di sini: Sebanyak 48 Ribu Hektar Lahan di 136 Kbupaten/Kota di 20 Provinsi Alami Gagal Panen atau Puso
Lebih lanjut, Prabowo berpesan kepada para taruna dan taruni Akmil untuk giat belajar serta berlatih.
Agar kelak mereka menjadi personel TNI yang dapat diandalkan negara untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:
PT Gunbuster Nickel Industry Raih Penghargaan dalam Ajang Konferensi Nasional PKM CSR Award 2024
Pasalnya, tidak ada negara yang mampu bertahanan dari gangguan apabila tentaranya lemah.
Selaras dengan hal itu, para prajurit dan tentara di indonesia harus dipimpin oleh para pimpinan TNI, yang kata Prabowo, juga harus kuat.
Untuk itulah, Akmil hadir untuk mendidik mereka menjadi calon pemimpin di masa depan.
“Saudara-saudara sekalian, kita bangsa yang tidak suka perang, kita bangsa yang cinta damai.”
“Tapi, demi kemerdekaan, demi kedaulatan, kita harus rela bilamana ada yang ingin menjajah kita.”
“Ada yang ingin menduduki kita, ada yang ingin merampas kekayaan dan hak-hak kita,” jelasnya.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Tidak ada negara yang kuat, tidak ada negara yang survive tanpa tentara yang kuat.”
“Tidak ada tentara yang kuat tanpa pemimpin-pemimpin tentara yang kuat, tanpa perwira-perwira yang kuat”.
“Karena itu nikmatilah masa-masamu di sini,” sambung Prabowo.
Para taruna dan taruni Akmil juga diharapkan oleh Prabowo untuk meneladani setiap hal-hal baik dan prestasi yang telah ditorehkan oleh para senior mereka.
Prabowo berharap, hal-hal itu dapat dijadikan sebagai motivasi.
“Serap ilmu yang diberikan, lihat dan contoh putra-putri terbaik bangsa. Mereka tidak pernah berhenti berbakti kepada negara dan bangsa.”
“Sampai hari ini, mereka tetap berbakti kepada negara dan bangsa. Ini adalah hasil gemblengan Lembah Tidar,” pungkasnya.
Selain Menhan Prabowo, acara ini turut dihadiri oleh Alumni Akabri 1970-1973 di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Juga Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto (Panglima TNI periode periode 2006-2007), serta Jenderal Pol (Purn.) Sutanto (Kapolri periode 2005-2008).***